[Penulis: Robby Salam]
***
Nama saya Robi Salam, saya sempat bertanya kepada keluarga tentang arti nama “Robi Salam” ini.
Ternyata,
Dulu sebelum saya punya nama atau diberi nama. Ayah saya bertanya kepada abang saya kira-kira “nama apa yang cocok untuk adik kamu ini?” kata ayah saya.
Kebetulan,
Ketika itu abang saya sedang mendengarkan lagu kasidah kesukaannya. Lirik lagunya begini “Yaa Robbi Salam Alaika…” diambillah nama “Robi Salam” berdasarkan penggalan dari lirik lagu kasidah kesukaannya itu.
Jadi,
Nama saya itu diambil dari sebuah lagu.
“Kenapa harus dari lagu? dari kitab Al-Qur’an kek atau buku kek hahahaha”meskipun dari sebuah lagu, nama saya itu memiliki arti yang sangat bagus. Robbi= nama Allah, Salam?? ya, setahu saya arti salam itu ucapan salam.
Robby Salam
***
“Dulu hidup saya berwarna dan kemudian menjadi gelap… Sekarang saya sudah menemukan warna itu kembali dalam hidup saya karena orang orang yang selalu iri kepada saya sudah mulai berkurang.”
Nama saya Robi Salam, saya sempat bertanya kepada keluarga tentang arti nama “Robi Salam” ini.
Ternyata,
Dulu sebelum saya punya nama atau diberi nama. Ayah saya bertanya kepada abang saya kira-kira “nama apa yang cocok untuk adik kamu ini?” kata ayah saya.
Kebetulan,
Ketika itu abang saya sedang mendengarkan lagu kasidah kesukaannya. Lirik lagunya begini “Yaa Robbi Salam Alaika…” diambillah nama “Robi Salam” berdasarkan penggalan dari lirik lagu kasidah kesukaannya itu.
Jadi,
Nama saya itu diambil dari sebuah lagu.
“Kenapa harus dari lagu? dari kitab Al-Qur’an kek atau buku kek hahahaha”meskipun dari sebuah lagu, nama saya itu memiliki arti yang sangat bagus. Robbi= nama Allah, Salam?? ya, setahu saya arti salam itu ucapan salam.
Saya tinggal di atas tanah, di bawah langit, tempatnya di Dharmasraya, dimana saya dibesarkan dan saya dilahirkan di negara tercinta yaitu “Indonesia” ciee…
Saya anak ke 4 dari 3 bersaudara. Dan saya mempunyai orang tua yang masih lengkap.
Meskipun saya di lahirkan dari keluarga yang sederhana, saya sangat bahagiah dan bersyukur kepada Tuhan.
Saya masih Sekolah dan sekarang sudah kelas I SMA.
Dulu hidup saya berwarna dan sekarang tiba tiba hidup saya berubah menjadi gelap, sangat gelap!
Ntah mengapa hidup saya sekarang berubah menjadi gelap. Saya memiliki cita-cita yang sangat tinggi yaitu ingin bekerja di negara sakura, Jepang atau ingin menjadi TKI di Jepang.
Saya ingin sekali tinggal dan bekerja di sana, maka dari itu saya belajar bahasa Jepang supaya saya bisa kesana suatu hari nanti. Amin. Tapi mengapa. “Mengapa semua orang menertawakan saya? mengapa semua orang mengejek saya? mengapa semua orang membully saya?? oh, apa gara-gara saya menghafal bahasa Jepang yang terdengar lucu?”
Bagi mereka yang selalu menertawakan, mengejek, dan membully saya, jelas mereka tidak merasakan apa yang saya rasakan.
Jika hal yang saya lakukan itu adalah salah saya terima itu semua. Tapi mengapa, mengapa mereka melakukan itu semua? padahal saya tidak melakukan kesalahan kepada mereka?
Setiap kali saya membuka kamus bahasa jepang dan saya mulai membaca, air mata saya keluar dan tiba-tiba menetes. Mereka tidak mengerti dengan perasaan saya saat ini.
Setiap saya selesai shalat, saya selalu berdoa, doa saya yang pertama iyalah “Menjadi GURU”. Saya sangat ingin sekali mempunyai guru bahasa Jepang karena saya tahu belajar bahasa Jepang itu sangat sulit.
Saya berpikir kalau semua ini penyebabnya iyalah kamus ini, tapi saya tidak pernah menyerah dan saya selalu tetap semangat. Hari demi hari saya selalu ditertawakan sampai sampai saya kepikiran apa yang mereka katakan kepada saya dan akhirnya… saya tidak fokus untuk belajar di sekolah!
Semakin banyak orang menertawakan saya, saya tidak kuat dan ingin pindah sekolah, dan beberapa guru tidak setuju saya pindah karena mereka ingin saya tetap bersekolah di SMA 2 Pulau Punjung ini. Mereka ingin saya “mengharumkan nama sekolah ini”.
Beberapa orang guru pernah kasih nasehat kepada saya, “kalau Robi ingin pindah sekolah dari sini bearti Robi dianggap KALAH, dong!!!” dan saya pun bingung kenapa saya dianggap kalah?
Ternyata, apa yang dibilang guru tersebut benar adanya. Jika saya pindah saya dianggap kalah karena semua orang yang menertawakan saya itu menjadi ibarat sebuah musuh dalam peperangan yang jika saya menyerah dengan pindah sekolah otomatis saya kalah dalam peperangan.
Tapi saya tetap berniat ntuk pindah.
Ketika malam hari saya dengan orang tua sedang membicarakan pindahan sekolah, ternyata abang saya mendengar semua pembicaraan saya dengan orang tua. Abang saya tidak setuju dengan keputusan saya untuk pindah dan dia ingin saya menyelesaikan semua masalah yang ada di sekolah.
Suatu hari, abang saya datang ke sekolah untuk menyelesaikan dan meminta tolong kepada guru supaya saya tidak seperti ini lagi.
Berjalannya waktu…
Mereka yang iri kepada saya sudah mulai berkurang mengejek saya dan saya mulai betah kembali di sekolah ini.
Dulu hidup saya berwarna dan kemudian menjadi gelap… Sekarang saya sudah menemukan warna itu kembali dalam hidup saya karena orang orang yang selalu iri kepada saya sudah mulai berkurang.
Saya bersyukur mempunyai keluarga dan saudara seperti ini. Ibu yang selalu mendoakan yang terbaik dan ayah selalu mendukung anaknya. Saya sangat bangga kepada kalian semua.
Kalian adalah pahlawan yang hadir di dalam hidupku.
Terima kasih untuk kalian yang sudah hadir di dalam hidupku. Aku berjanji akan membahagiakan ibu, ayah, dan saudaraku semua. Itu lah janji ku!
Saya anak ke 4 dari 3 bersaudara. Dan saya mempunyai orang tua yang masih lengkap.
Meskipun saya di lahirkan dari keluarga yang sederhana, saya sangat bahagiah dan bersyukur kepada Tuhan.
Saya masih Sekolah dan sekarang sudah kelas I SMA.
Dulu hidup saya berwarna dan sekarang tiba tiba hidup saya berubah menjadi gelap, sangat gelap!
Ntah mengapa hidup saya sekarang berubah menjadi gelap. Saya memiliki cita-cita yang sangat tinggi yaitu ingin bekerja di negara sakura, Jepang atau ingin menjadi TKI di Jepang.
Saya ingin sekali tinggal dan bekerja di sana, maka dari itu saya belajar bahasa Jepang supaya saya bisa kesana suatu hari nanti. Amin. Tapi mengapa. “Mengapa semua orang menertawakan saya? mengapa semua orang mengejek saya? mengapa semua orang membully saya?? oh, apa gara-gara saya menghafal bahasa Jepang yang terdengar lucu?”
Bagi mereka yang selalu menertawakan, mengejek, dan membully saya, jelas mereka tidak merasakan apa yang saya rasakan.
Jika hal yang saya lakukan itu adalah salah saya terima itu semua. Tapi mengapa, mengapa mereka melakukan itu semua? padahal saya tidak melakukan kesalahan kepada mereka?
Setiap kali saya membuka kamus bahasa jepang dan saya mulai membaca, air mata saya keluar dan tiba-tiba menetes. Mereka tidak mengerti dengan perasaan saya saat ini.
Setiap saya selesai shalat, saya selalu berdoa, doa saya yang pertama iyalah “Menjadi GURU”. Saya sangat ingin sekali mempunyai guru bahasa Jepang karena saya tahu belajar bahasa Jepang itu sangat sulit.
Saya berpikir kalau semua ini penyebabnya iyalah kamus ini, tapi saya tidak pernah menyerah dan saya selalu tetap semangat. Hari demi hari saya selalu ditertawakan sampai sampai saya kepikiran apa yang mereka katakan kepada saya dan akhirnya… saya tidak fokus untuk belajar di sekolah!
Semakin banyak orang menertawakan saya, saya tidak kuat dan ingin pindah sekolah, dan beberapa guru tidak setuju saya pindah karena mereka ingin saya tetap bersekolah di SMA 2 Pulau Punjung ini. Mereka ingin saya “mengharumkan nama sekolah ini”.
Beberapa orang guru pernah kasih nasehat kepada saya, “kalau Robi ingin pindah sekolah dari sini bearti Robi dianggap KALAH, dong!!!” dan saya pun bingung kenapa saya dianggap kalah?
Ternyata, apa yang dibilang guru tersebut benar adanya. Jika saya pindah saya dianggap kalah karena semua orang yang menertawakan saya itu menjadi ibarat sebuah musuh dalam peperangan yang jika saya menyerah dengan pindah sekolah otomatis saya kalah dalam peperangan.
Tapi saya tetap berniat ntuk pindah.
Ketika malam hari saya dengan orang tua sedang membicarakan pindahan sekolah, ternyata abang saya mendengar semua pembicaraan saya dengan orang tua. Abang saya tidak setuju dengan keputusan saya untuk pindah dan dia ingin saya menyelesaikan semua masalah yang ada di sekolah.
Suatu hari, abang saya datang ke sekolah untuk menyelesaikan dan meminta tolong kepada guru supaya saya tidak seperti ini lagi.
Berjalannya waktu…
Mereka yang iri kepada saya sudah mulai berkurang mengejek saya dan saya mulai betah kembali di sekolah ini.
Dulu hidup saya berwarna dan kemudian menjadi gelap… Sekarang saya sudah menemukan warna itu kembali dalam hidup saya karena orang orang yang selalu iri kepada saya sudah mulai berkurang.
Saya bersyukur mempunyai keluarga dan saudara seperti ini. Ibu yang selalu mendoakan yang terbaik dan ayah selalu mendukung anaknya. Saya sangat bangga kepada kalian semua.
Kalian adalah pahlawan yang hadir di dalam hidupku.
Terima kasih untuk kalian yang sudah hadir di dalam hidupku. Aku berjanji akan membahagiakan ibu, ayah, dan saudaraku semua. Itu lah janji ku!
Arigatou Gonzaimasu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar